UntuK saHaBatQ

Pelangi Persahabatan

Lihat langit biruDisana
ada pancaran warna
Beragam indah warnaPenuh makna
Kita semua berbeda
Beragam suku dan kepercayaan
Namun kita tetap Satu
Indah bagai pelangi
Indah masa remaja
Tawa canda bersamaNamun
adakala kita menangis
Suatu saat nanti kita berpisah
Namun persahabatan…
Akan satukan kitaKita berkumpul
bersamaKita akan bersatuIndah
seindah pelangi
Kawan kau selalu di hatiKau
begitu berartiTak akan terlupakan
Sampai akhir hidup ini
********************************************************

Mencintai

Bukan bagaimana kamu melupakan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan..
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti..
Bukanlah apa yang kamu lihat,
melainkan apa yang kamu rasakan..
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan,
melainkan bagaimana kamu mengerti..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati,
di banding menangis tersedu-sedu.
Air mata yang keluar dapat di hapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
menggoreskan luka yang tidak pernah hilang…
Dalam urusan cinta kita sangat jarang menang,
tetapi ketika cinta itu tulus, meskipun kalah kita tetap menang.
Hanya karena kita berbahagia kita dapat mencintai seseorang,
lebih dari kita mencintai diri sendiri…
Akan tiba saatnya,
dimana kita harus berhenti mencintai seseorang…
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita,
melainkan karna kita menyadari,
bahwa orang itu akan lebih berbahagia,
Apabila kita MELEPASKANNYA…..
********************************************************

halloww selamat datang temen2ku semua apa kabar neh sehat kan so pasti donk hhehehe NAH makaci y da kunjungi blog w yang tak seberapa neh :)) sekarang u mo ngapaen di blog ne silahkan aza gratis kok asal gak maki w aza yeee... tu kan marah bercanda kok oia 1 lagi neh kamu da tau jawaban kuisinya kan nah klo u mo tau kamu itu gmn sebenarnya dalam percintaan tinggal pilih jawaban dalam comment u dan jgn luap email dirimu juga oce

indahnya berbagi cerita




ne lagi buronan hahah klik disni
1. http://ianzdavon.wordpress.com
2.http://akunoone.wordpress.com
3.http://iangroupblog.blogspot.com
4.http://davongroupblog.blogspot.com
5.www.netpelangi.co.cc
silahkan bergabung bersama kami...!!!

KISAH PERSAHABATAN

sendirian
menatap kerumunan berlalu-lalang
saling bertaut satu sama lain
suatu ritme di dalam keramaian nada

sendirian
kubaca bibir orang-orang bergerak berirama
tanpa suara hilang ditelan kesunyian
bagai kabut lenyap ditelan matahari

tak kusangka
seseorang terus berada di sampingku
sabar menunggu aku menyadari
terdiam seribu bahasa menanti

Ia tersenyum
aku tersadar dari lamunanku
ya, aku tidak sendirian
aku meliki seorang Sahabat

PERGAULAN BEBAS PARA GADIS MODERN

Wah banyak sekali pilihan bagi seorang mudi, di tengah jaman yang menuntutnya harus menghadapi pergaulan bebas di jaman seperti ini. Pergaulan sesama muda-mudi jaman ini sudah bebas, dan memang sudah merupakan suatu ciri dari kemajuan jaman. Pergaulan bebas sudah dianggap lumrah, baik di kota-kota besar atau di pelosok-pelosok. Hanya saja tingkat kebebasan pergaulan tentunya tidak sama, misalnya kalau di pelosok sudah dianggap amat bebas, di kota besar belum apa-apa

Dengan adanya pergaulan bebas antar muda-mudi jelaslah bagi para mudi ialah hilangnya HUKUM PINGIT, yang dulunya dirasa sangat menekan kaum wanita. Sekarang para mudi diperbolehkan memilih calon teman hidup, yang tanpa paksaan orang tua. Tidak seperti dulu para mudi akan mengenal si calon pada waktu diresmikan pernikahan baru untuk pertama kali melihat calon suami. Nah sekarang ini pilihannya lebih banyak. Tentu saja itu untuk muda-mudi yang pergaulannya luas dan banyak. Bagi yang malu-malu atau merasa rendah diri tentunya tak dapat bergaul dengan bebas he he ha ha hi hi ho ho.

Dengan adanya pergaulan bebas antar muda-mudi mudah sekali untuk menjadi cepat intim karena itulah bagi kebanyakan para mudi lebih berat untuk ‘menjaga diri.’ Seorang gadis sering sangat sulit untuk menolak permintaan teman intim (pacar saja belum) supaya ia mau menyerahkan kegadisannya sebagai bukti cintanya. Si gadis belum berpengalaman tentang sex, dan sering terdesak menjadi bingung dgn tuntutan demikian. Ya permintaan seperti itu lumrah sebagai dari pergaulan bebas. Meski si gadis jatuh hati pada si pemuda, tetapi toh baru dalam taraf teman intim, belum jadi pacarnya. Kalau ia menolak, jangan-jangan ia akan dianggap kolot, atau tidak sesuai jaman modern, atau tidak berani ambil resiko dsb dsb. Juga ada kemungkinan ia bisa kehilangan teman intimnya itu.
ATAU pun sebaliknya. Malahan si mudi yang meminta pada si pria. Jaman modern semua gender muda-mudi sama saja!!

Jaman pun makin modern, Para gadis-gadis tentunya sudah merasakan perbedaan ini dengan jaman terdahulu, dapat bergaul dengan bebas bersama para muda boleh saja tidak ikut melakukan free-sex. Aih tak perlu takut kalau itu mengurangi ‘Predikat MODERN’, dan nanti dianggap mempunyai pikiran kolot. Nah inilah kemodern-an itu, Justru orang yang berkepribadianlah yang berani mempunyai pendirian, tidak hanya suka ikut-ikutan saja, juga mengenai soal free-sex. Bagaimanapun, seorang gadis yang berpribadi akan dihargai orang dan tidak akan dijadikan permainan para muda. Di negara-negara maju, dimana banyak muda-mudinya telah menjalankan free-sex sekarang mulai mengakui kalau free-sex itu akhirnya tidak menarik lagi. Sekarang banyak muda-mudi merindukan romantika lagi dalam bercinta, seperti dulu. Cara berpakaian muda-mudi sekarang juga bnayak persamaan dengan jaman romantis he he he,bener lhoooo.


Cukup lama Nico berdiri di atas balkon di samping kamarnya di lantai dua. Matanya menatap keindahan angkasa raya yang bertabur mutiara bintang-bintang. Perlahan pandangannya beralih ke bulan yang tampak muram. Semuram wajahnya yang dipenuhi selaksa beban di hatinya. Malam kian pekat. Jarum jam telah berdetak sebelas kali. Suara-suara binatang malam sesekali singgah di telinganya. Melantunkan melodi-melodi semesta yang tak bisa disamakan dengan orkestra manapun. Nico berharap udara malam ini mampu mengusir kesunyian yang mengakar dalam hatinya. Tapi kenyataanya, ia tak mampu mengusir kesunyian itu. Kesunyian yang mengantarnya ke dalam kehidupan yang demikian hampa. Yang membuatnya serasa berdiri di tengah gurun Sahara di malam gulita. Sudah lama Nico mendambakan saudara yang bisa diajak bercanda sambil menikmati perjalanan senja. Namun, keinginan itu menguap begitu saja karena ia tak memiliki seorang ibu. Hanya ayah yang ia punya. Dan Nico pun tahu ayahnya selalu sibuk dengan bisnisnya. Seolah-olah ayahnya tak lagi memperhatikannya.

Mungkin, ayahnya berpikir jika dengan uang bisa memberikan kebahagian padanya. Padahal, yang dibutuhkan Nico hanyalah cinta dan kasih sayang yang sempat terenggut dari dirinya. Nico memejamkan matanya. Mencoba menyatukan dirinya dengan alam semesta yang demikian indah. Ia tahu bahwa dirinya hanyalah bagian terkecil dari semesta. Keberadaannya tak ubahnya seperti sebutir debu di gurun pasir. “ Tuhan, aku kesepian. Kumohon berikanlah seorang teman yang dapat mengisi kekosongan dalam hatiku,” doanya lirih. Kemudian ia beranjak ke kamarnya.

*** Entah kenapa setiap kali bertatap mata dengan bola mata Wulan, Nico selalu dihantui berbagai perasaan yang tak menentu. Perasaan yang menciptakan berbagai pertanyaan yang tak bisa dijawabnya. Dia berusaha menepis anggapan dan terkaannya karena dia tak yakin dengan kebenaran pikirannya. Pernah suatu kali Nico mengamati Wulan dengan seksama, seperti hendak menguak misteri yang melingkupi cewek itu. Namun, bukannya jawaban yang dia temukan, melainkan sebuah kenyataan yang tak bisa dia pungkiri. Dia seperti melihat dirinya sendiri. Bibirnya, matanya, hidungnya, serta senyumnya nyaris tak berbeda dengan yang dimilikinya. Dan sayup-sayup dia mendengar alunan melodi yang mengalun lembut di hatinya yang seolah-olah hendak mengisyaratkan tentang adanya suatu ikatan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Hatinya merasa mengenalnya, tapi otaknya tak mampu menjabarkannya. Mungkin, hanya jiwanya yang bisa mengenal alunan melodi itu. Meski demikian, jiwanya tak jua memberi respon ke otaknya, seakan kesulitan untuk menerjemahkannya dalam bentuk rangkaian kata.

Walaupun begitu, Nico yakin telah mengenal Wulan lebih dari beberapa tahun, meski memori otaknya menyanggahnya. Karena otaknya baru mengenalnya sekitar satu bulan yang lalu. Bahkan otaknya memutar kembali pertemuan yang tak disengaja itu, seperti hendak membuktikan kebenaran analisisnya. Semakin lama Nico mengenal Wulan, semakin besar pula misteri yang harus dipecahkannya. Nico tahu Wulan sangat cantik. Bahkan teman-temannya di kelas 2 PIA 2 di SMA N 4 Solo tergila-gila pada cewek itu. Namun, entah kenapa dia sama sekali tak tertarik. Bahkan dia sempat berpikir; “ Apakah aku sudah tidak normal?” Namun, semua itu ditepisnya karena dia merasa masih normal. *** Suatu hari Nico mencium pipi Wulan yang putih bersih itu untuk membuktikan bahwa dirinya normal. Sesaat dia menunggu reaksi tubuhnya. Namun, yang didapatkannya hanyalah kekecewaan karena semua yang dirasakannya begitu ironis dengan yang diharapkannya. Dia tak merasakan degup jantungnya berdebur kencang. Dia juga meraba denyut nadinya. Semua berdegup normal, seperti tak ada reaksi apapun. Masih belum yakin dengan semua itu, dia lalu mendekapkan tubuh Wulan ke dalam dekapannya. Seakan ingin menyerap kehangatan yang dimiliki cewek itu untuk menyalakan hasratnya. Dan lagi-lagi kekecewaan yang dia dapatkan karena hasratnya bukannya membara, tetapi justru membeku seperti baru saja diguyur badai salju. Nico merenung sesaat. Dia tak melepaskan pelukannya. Dia tak peduli dengan perasaan cewek yang dipeluknya. Pacarnya bukan, kekasihnya juga bukan. Sedangkan Wulan merasa detak jantungnya berdegup normal. Padahal, ini adalah pengalaman pertamanya dipeluk oleh seorang cowok. Berbagai perasaan berkecamuk di kepalanya. Haru, sedih, marah, dan senang bercampur jadi satu.

“ Kak Nico, Wulan mau tanya? Ke…kenapa kak Nico meluk Wulan?” tanya cewek itu tiba-tiba. Serta merta Nico melepaskan pelukannya. “ Kak Nico belum jawab pertanyaan Wulan,” desak Wulan. Nico bingung mau jawab apa. Namun, dia akhirnya berucap; “ Sebelum kak Nico jawab, kak Nico mau tanya. Kenapa Wulan diam saja ketika kak Nico peluk?” Gantian Wulan yang terdiam. “ Kalau Wulan nggak bisa jawab, kak Nico juga nggak mau jawab,” lanjut Nico kemudian seraya beranjak meninggalkan Wulan. “ Suka aja,” jawab Wulan dalam hati. Namun, yang keluar dari bibirnya; “ Kak Nico jahat!” Nico menoleh ketika Wulan mengejarnya. Dia pun berbalik kembali. Dipegangnya kedua bahu cewek itu. Dia menghela napas berat. “ Ok, aku mau jawab. Aku meluk kamu karena aku sayang sama kamu. Dan mau nggak kamu jadi pacarku?” lanjutnya spontan. Wulan terperanjat. “ Sialan nih cowok! Mencium dan meluk dulu baru nembak. Kalau nggak keren dah kugampar dari tadi,” gerutu Wulan dalam hati. Nico tidak menyangka kalau akhirnya Wulan menerimanya. Setelah kejadian itu, mereka akhirnya jadian. Sesungguhnya Nico tak tertarik pada Wulan. Tapi dia tak ingin kehilangan teman yang selama ini mengisi hari-harinya dengan canda dan tawa. Yang selalu ada ketika dia dalam kesulitan. Karakter Wulan yang asyik diajak ngobrol membuat Nico betah berlama-lama dengan Wulan. Dan hatinya yang dulu hampa dan kering kini seperti mendapatkan hembusan angin yang menyejukkan.

*** “ Nico, ambilkan arsip kerja papa di almari!” seru ayahnya dari ruang keluarga. Nico tersentak. Dia tersadar dari lamunannya. Dia beranjak, lalu menuju ke almari di kamar ayahnya. Dibukanya tiap lembar surat berharga itu. Dia berusaha mencari, namun nggak ketemu jua. Dan tiba-tiba degup jantungnya seperti terhenti ketika melihat copy akta kelahiran. Bukan akta kelahiran miliknya yang tertera “Nico Ian Saputra”,. melainkan nama seorang cewek bernama “ Miko Wulan Saputra”. Saputra adalah nama ayahnya. Hati Nico berdesir. “ Miko Wulan Saputra,” desisnya lirih. Saat itu tiba-tiba alunan melodi yang didengarnya dulu mengalun kembali dan singgah di jiwanya. Tidak lembut seperti dulu, namun suranya terdengar seperti gelegar halilintar yang merobek keheningan malam. “Ja…jadi aku punya saudara?” ucap Nico lirih. Sketsa-sketsa kenangan bersama Wulan dan mamanya kembali hadir dalam pikirannya. Betapa kemesraan itu senantiasa hadir ketika Nico bersama mereka. Tanpa ia sadari, kemesraan itu ikut menguraikan misteri-misteri yang selama ini mengendap dalam hatinya. Nico menepis keraguannya. Dengan penuh keyakinan dia meraih hpnya. Lalu dipencetnya nomor seseorang… “ Halo!” sapa suara di seberang. “ Halo! Wulan, ini aku Nico. Aku mau tanya nih. Apa nama lengkapmu “ Mico Wulan Saputra?” tanyanya dengan suara bergetar. “ Iya, baru tahu ya? Masa nama lengkap pacarnya aja nggak tahu,” sungut Wulan. “ Jangan marah, dong! Nanti cepet tua lho. Kalau cepet tua ntar aku selingkuh gimana,” canda Nico. “ Kak Nico jahat!” seru Wulan. Nico tertawa. “ Eh, kamu sekarang di mana? Aku mau bicara sama kamu,” kata Nico kemudian. “ Bukan mau mutusin Wulan kan?” “ Nggak, aku ngak akan pernah bisa mutusin kamu,” Nico tergelak. “ Beneran? Awas ya kalau mutusin Wulan! Sekarang Wulan lagi di Rumah Sakit Moewardi. Mama sakit dan harus dirawat secara intensif,” jawab Wulan membuat Nico kaget. “ Mama?” bergetar Nico mengucap nama itu. “ Ya sudah, aku akan ke sana,” kata Nico mengakhiri percakapan. Entah kenapa Nico begitu yakin kalau mamanya Wulan adalah sosok yang selama ini dirindukannya. Sosok yang selalu dinantikan kasih sayangnya. Dia pun bergegas ke garasi. Lalu dia memacu mobilnya menembus kepekatan malam dengan selaksa asa di dadanya.

nah sekaran klean da baca kisah seorang remaja dan dia ne termasuk teman ian juga mank sih
dalam masalah ne ian terlibat cm gak q cantumkan krn action q gak menarik hahaha

gak gt tapi biar singkat crita aza oce http://ianzdavon.wordpress.com

cerita konyol gw _ian hahaha

Gw lagi jatuh cinta. Tenang, gw masih normal kok, jadi gw gak mungkin jatuh cinta ama anak jenglot punya tetangga gw.

Gw lagi jatuh cinta ama anak 2 EB 05 di kampus gw. 2 EB 05 itu simbol buat anak akuntansi di kampus gw. 2 itu tingkatan kiat, alias tingkat 2. EB itu kode jurusan akuntansi. Kalo jurusan manajemen itu EA, sedangkan jurusan Tanah Abang-Lebak Bulus itu Koantas Bima 102. Nah, kalo 05 itu kelasnya. Kayak gw, 2 EA 04, berarti gw kelas manajemen 04. Ngerti ora…? Gak ngerti juga..?? Ambil Baygon, bunuh diri aja mendingan.

Cewek sial beruntung yang gw taksir itu bernama Aullia. Aullia Nissa Redo. Nama yang amat sangat indah, seenggaknya menurut gw pribadi. Yaahhh… dibandingin ama Dirun Tarbokem ato Miskin Sugrowok kan lebih bagus Aullia Nissa Redo. Asal jangan Aullia Nissa Redoxon aja. Emangnya dia sejenis obat kuat…?? (btw, betul gak sih Redoxon itu obat kuat..?? Bodo ah…!!)

Seperti kata Nidji, bila gw jatuh cinta, gw ngeliat nyanyian seribu, bahkan jutaan dewi cinta sambil streaptease di pohon asem. Semua yang gw liat ajdi indah. Yang gw liat, anjing jadi seperti kuda prajurit, dan Welly jadi seperi monyet (emang bener sih…).

Awal pertemuan gw ama si bidadari dari Taman Lawang ini bermula waktu ada praktikum Statistika setiap hari Sabtu. Gw yang rada-rada anti ama mata kuliah akuntansi, jadi amat sangat betah pas satu ruangan ama dia.

Yak, ruang gw emang digabung ama anak 2 EB 05. Jadi, di kelas gw, absent 21-40 itu digabung ama anak akuntansi. Kenapa gw bisa masuk absent belakang, padahal nama gw awalnya dari huruf A..? Ini gara-gara gw telat daftar di Gunadarma. Makanya gw dapet absent bawah, yaitu absent 36.

Okeh, cukup penjelasannya. Sekarang ke inti masalahnya.

Pertama kali liat diaa… wuuiihh… gw kayak ngerasa di surga. Dia bener-bener indaaaahh… dann diaaa…. Begiittuuuuu… sempurnaaa…. Dia adalah lukisan terindah yang pernah Tuhan ciptakan di dunia ini. Tapi sayang, lukisan itu gak mungkin bisa gw miliki untuk kapanpun. Gw Cuma bisa mengagumi lukisan maha indah tersebut.

Komputer tempat gw praktikum itu cuma dibatasin ama 1 baris aja. Dia ada di baris E03, sedangkan gw di baris G03. dan di baris F itu ada si monyet Adhit, Seftian, ama manusia laknat Damhuri yang ngerusak pemandangan gw.

Kalo lagi praktikum, dari belakang gw suka ngeliat dia waktu lagi nguncir rambut. Gilee.. indah benerr… dia jadi kayak model iklan sampo Perfect Coat with Shed Control (ehh… itu mah sampo anjing yah..??). enggak, dia gak gitu. Tapi dia emang indaah banget…

Setiap praktikum, tujuan awal gw adalah Cuma satu : BIAR TAUN DEPAN GAK NGULANG MATA KULIAH ITU LAGI…!!

Tapi, semenjak ada si Aullia ini, tujuan praktikum statistika gw jadi bertambah, yaitu : MAO NGELIAT AULLIA…!!

Gw emang gak berani kenalan. Gak tau kenapa, pokoknya gw jadi takut aja. Takut kalo gw kenalan, tiba-tiba dia bilang, “monyet siapa nih yang lepas…?”

Waktu gw ke Anyer dulu, pernah si Bimo buat tantangan. Katanya, kalo gw bisa mengukir nama AULIA di pasir tanpa kehantam ama ombak, berarti gw jodoh ama dia.

Tantangan yang goblog banget. Boro-boro jodoh, kenal aja enggak…? Tapi, akhirnya gw penasaran juga. Apa gw bisa jodoh ato enggak..?

Akhirnya, gw coba mengukir nama AULIA di pasir. Tapi, karena gak mao kena ombak, gw pun ngukirnya di tempat yang jauh, yang amat sangat mustahil buat kena ombak.

Gw mulai mengukir nama itu. Gw ukir huruf A, masih aman. Huruf U pun juga aman. Begitu seterusnya ampe huruf terakhir. Pas gw mao tulis huruf A terakhir, tiba-tiba…. BYUURRR… ukiran nama AULIA dihantam ama ombak. Gw bengong, Adhit diem, dan Bimo jelek (emang bener..).

Gw coba buat kedua kali. Kali ini tempatnya leih jauh, biar ombak bener-bener gak bisa menyapu nama AULIA. Tapi sayangnya, kejadian tadi terulang lagi. Pas mao nulis huruf A terakhir, ombak pun dateng dan bisa menyapu nama AULIA ukiran gw.

Gw harus nerima kenyataan pahit, kalo gw emang mungkin gak jodoh ama dia.

Setelah kejadian itu, hasrat gw buat kenalan semakin memuncak. Sering karena hasrat yang memuncak itu, gw mesti ngelampiasin di kamar mandi (*lho..?? ini hasrat apa sih..??)

Sepertinya sih si Aullia ini tau kalo gw itu salah satu secret admirer-nya. Dan juga, kayaknya sih dia juga tau gw. Apalagi kalo waktu lagi praktikum dulu.

Setiap di ruang praktikum, gw selalu nyeletuk gak jelas dengan tujuan biar gak suntuk aja. Nah, setiap gw nyeletuk ini, gak jarang juga si Aullia nengok ke belakang sambil senyam-senyum mesum. Gak tau deh, mungkin dia emang gila kali.

Contohnya: waktu tutornya tanya, “Kenapa arah metode ini ke kiri…?” Lalu gw jawab dengan sangat yakin, “Karena belok kiri boleh langsung, Kak…!!”

Ato waktu tutornya nanya, “Kenapa soal ini cuma memakai satu arah…?” Dan gw pun jawab lagi, “Karena perbodden…!!”

Ato ini, “Apa itu metode Chi Square..?” Gw pun jawab, “Chi Square itu masih sodara ama Depok Town Square dan Cilandak Town Square, serta masih kerabat dekat Spongebob Squarepants…”

Emang jayus sih, tapi lumayan… udah bisa bikin dia senyum.

Lagipula, sepertinya dia ini bukan tipe orang yang sombong. Kayak waktu UTS dulu. Waktu itu gw ama temen gw lagi nongkrong di depan gedung 1, tiba-tiba si Aullia ini lewat ama temennya. Tiba-tiba, Reza manggil-manggil nama Aullia. Biasanya kan kalo cewek dipanggil gak jelas gitu jadi kesel, eehh…dia malah nengok ke arah kita. MANTAB…!!

Sialnya, mungkin UAS hari Jum’at kemaren itu adalah hari terakhir di semester 4 ini gw ngeliat dia. Soalnya, mulai Selasa depan sampe Jum’at gw ada Ujian Utama, dan setelah itu libur panjang selama 2 bulan.

Gw masih inget hari Jum’at kemaren, dia pake baju kodok (itu lho, baju yang kayak werpak gitu, yang nyambung ke celana.. bukan baju gambar kodok. Kalo gak tau, mati aja mendingan..). Di dalem baju kodoknya itu dia make baju kaos warna ijo. Sama kayak baju kaos yang gw pake hari itu, warna IJO.

Dia masiihhh cantiiikkk…. Diaaa masiihh semmppurrnnaa… Dia masih lukisan terindah gw...

Waktu itu, gw sempet mao kenalan ama dia. Tapi bayangan dia bakal jawab, “Monyet siapa nih yang lepas..??” muncul lagi.

Yaahh… mungkin ampe kapanpun gw cuma jadi pengagum rahasia dia doank kali.. SEMOGA ENGGAK…!!

hehehe ihihihihiih